Sabtu, 24 Agustus 2013

Mengenal Lapisan Bumi dan Struktur Bumi

Seperti yang kita tahu bumi merupakan tempat tinggal hidup kita sekarang, maka dari itu setidaknya kita juga tau /mengenal lapisan dan struktur bumi yang ada di dalamnya. Bumi mempunyai lapisan udara yang disebut atmosfer dan juga mempunyai medan magnet yang di sebut magnestofer yang melindungi bumi dari sinar ultraungu. Bumi mempunyai massal 59.760 milyar ton, dengan 70,8% permukaan bumi meliputi air, dan sisanya atau sekitar 1/3 nya terdiri dari daratan

Struktur Bumi

Bumi merupakan salah satu planet yang terbentuk dari batuan yang memiliki lempeng tektonik yang aktif. seperti yang kita ketahui bahwa permukaan bumi yang kita huni terdiri dari berbagai bentukan seperti ; gunung, lembah, danau, bukit, sungai, dll. adanya bentukan-bentukan tersebut membuat permukaan bumi menjadi tidak rata yang biasa di sebut juga relief bumi.
struktur bumi 450x377 Mengenal Lapisan Bumi dan Struktur Bumi
Adapun kandungan utama yang ada di dalam bumi antara lain ; besi (32,1%), oksigen (30,1%), silikon(15,2%), magnesium (13,9%), sulfur (2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), alumunium (1,4%), dan 1,2% selebihnya adalah unsur-unsur lain.

Lapisan Bumi

Menurut komposisi (jenis dari material)nya, bumi dapat di bagi menjadi beberapa lapisan seperti berikut :
  1.  Kerak bumi
  2. Mantel bumi
  3. Inti bumi
Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material) -nya, bumi dapat di bagi menjadi beberapa lapisan seperti berikut 

  • Litosfir
  • Astenosfir
  • Mesosfir
  • Inti bumi bagian luar ; mempunyai tebal sekitar 2250km yang terdiri dari besi dan nikel cair
  • Inti bumi bagian dalam ; mempunyai tebal sekitar 1200km yang terdiri dari besi dan nikel padat dengan temperatur mencapai 3900º C

Jumat, 23 Agustus 2013

Gempa Bumi

Gempa Bumi 
          Gempa bumi dengan kategori kekuatan besar dan menghancurkan tetap bekerja sebagai seleksi alam, serta gerakan harmonisasi alam semesta. Di mana alam semesta beserta penghuninya mengalami perubahan-perubahan dan gerak tarik-ulur, dan saling tarik menarik. Antara gerakan negatif-destruktif dengan gerakan positif konstruktif. Untuk kasus gempa bumi, sisi misteriusnya adalah, gempa bumi merupakan gejolak amuk alam tetapi bukan berarti terjadi disorder dan disharmoni alam semesta. 

Gejala Umum 

1. Gempa bumi sangat mematikan biasanya terjadi pada saat banyak orang sudah terbangun dari tidur pulas, misalnya siang hari atau di saat pergantian waktu antara malam ke siang hari atau sebaliknya, siang hari ke malam hari. Tepatnya waktu antara jam 05.00 s/d 08.00 pagi atau sore. Jadi, bisa dikatakan gempa bumi mematikan tidak terjadi pada saat mayoritas orang sedang terlelap tidur. Sehingga pantas dikatakan bahwa “sing sopo leno keno“, siapapun yang terlena (tidak eling waspada) akan menjadi korban. 
2. Gempa bumi dahsyat tidak terjadi pada saat orang sedang terlelap dalam tidur misalnya saat-saat antara jam 24.00 s/d 03.00 malam. Mungkin hal ini merupakan rumus/prinsip keadilan Tuhan, atau kearifan hukum alam/kodrat alam. 
3. Gempa bumi tidak terjadi pada saat daratan terjadi bencana alam mislanya banjir. Karena musibah bencana alam biasanya tidak terjadi bersamaan, namun bergantian antara bencana yang datang dari daratan, udara, dan lautan. 
4. Gempa bumi tektonik terjadi di saat musim kering, atau musim kemarau. Sebaliknya musim penghujan sangat jarang terjadi gempa bumi. Kecuali gempa vulkanik dari gunung berapi. 
5. Gempa bumi tektonik konon tidak terjadi pada hari selasa. Gempa bumi juga tidak terjadi pada saat terjadi hujan lebat dan badai sedang menimpa daratan. 
6. Setelah terjadi gempa besar, biasanya akan segera turun hujan sangat lebat pada malam harinya. Kejadian ini bisanya berlangsung hingga 3 kali/hari berturut-turut setiap malam hari. Setelah gempa besar, apabila tidak terjadi hujan di malam harinya, hendaknya ekstra hati-hati karena akan terjadi gempa susulan yang lebih besar. Apabia pasca gempa tektonik yang besar tidak terjadi hujan, hendaknya ekstra hati-hati terhadap gempa susulan yang kemungkinan besar akan terjadi. 

Tanda-tanda Alamiah 

1. Beberapa minggu dan hari sebelum terjadi gempa besar, biasanya akan muncul awan hitam mulai siang hingga sore hari. Kemunculannya hanya sekali dua kali/hari, setelah itu lenyap dengan sendirinya. Ciri-ciri awan hitam tersebut seolah bagaikan mendung tetapi tidak menghasilkan hujan, warnanya hitam keabu-abuan bergumpal, tetapi rata menutupi seluruh ruang pandang di langit. Awan hitam itu seolah jaraknya dengan bumi terasa sangat rendah/dekat. Tidak ada angin, suasana mencekam, hening namun terkesan sangat mistis (beraura energi kuat). 
2. Cermati bila keadaan di atas mulai tampak. Coba anda konsentrasi di dalam rumah dan coba juga di luar rumah, apakah badan anda merasa panas/gerah atau malah cenderung dingin ? Jika anda tidak merasakan gerah, seyogyanya anda lebih hati-hati. 
 3. Langit cerah dan bersih, kadang terdapat gumpalan awan putih dengan membentuk sebuah konfigurasi yang aneh dan unik. Kadang muncul knfigurasi seperti pusaka misalnya keris, kujang, rencong, ekor kuda, tongkat vertikal. Kadang berbentuk menyerupai wayang kulit, wajah raksasa, wajah bola mata manusia dst. Berbagai konfigurasi awan yang aneh-aneh tersebut merupakan gejala yang dipengaruhi oleh radiasi energi bumi, kondisi tekanan udara yang mengalami distorsi oleh adanya desakan energi bumi yang melebihi kewajaran. Masing-masing konfigurasi awan memiliki arti dan makna sendiri-sendiri. Untuk menerjemahkannya pun perlu keahlian khusus setelah kita terbiasa mengolah rahsa pangrasa. 
 4. Di samping itu, saat sebelum gempa suhu terasa sangat panas menyengat melebihi kewajaran biasanya. Bahkan pada saat anda di dalam ruangan atau rumah sekalipun. Rasakan dan cermati hawa panas semacam ini, biasanya secara spontan membuat perasaan menjadi panik, gundah, gelisah. Itulah panasnya hawa bebendu, sampai terasa panas di daun telinga kita, panas seperti dipanggang api. Bila kita merasakan hawa dan gejala alam seperti ini hendaklah meningkatkan kewaspadaan, biasanya hawa panas tersebut merupakan radiasi dari tegangan energi dari dalam lempeng bumi yang siap terlepas menjadi energi gempa bumi tektonik yang besar. Hawa panas semacam ini dapat kita rasakan dalam jarak hingga ribuan kilometer. Misalnya posisi kita sedang di Jakarta, lalu merasakan hawa panas tersebut, yang menjadi gejala akan terjadi gempa di wilayah Papua, Maluku, Ambon, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Lampung. Hawa panas tersebut bisa di rasakan dari mana arah datangnya. Nah, arah itulah menunjukkan lokasi tempat di mana akan terjadi gempa bumi. 
 5. Rasakan aura panas “bebendu” tersebut, yang terasa mengalir dari dalam tanah, melewati permukaan tanah lalu naik ke atas menjadi radiasi yang kuat. 

. Bila anda tidur di bawah tidak di atas ranjang, berarti anda langsung bersentuhan dengan bumi. Saat itu anda bisa berkonsentrasi dan memasang indera batin dan kalbu anda untuk mencermati suara yang berasal dari bawah permukaan tanah, atau yang berasal dari dalam bumi. Apabila terdengar suara gemuruh, terkadang disertai letupan dan dentuman kecil, hendaknya kewaspadaan ditingkatkan. Karena suara gemurh dan dentuman-dentuman itu merupakan proses pergerakan lempeng bumi yang akan berubah menjadi kekuatan gelombang tektonik. 

Tanda-tanda Khusus Bagi yang telah terbiasa olah batin dan menajamkan rasa pangrasa, atau rahsa sejati akan lebih mudah membaca peringatan dini dari sinyal-sinyal yang dipancarkan dalam gerak-gerik makhluk penghuni alam semesta ini. 

Gerak-gerik makhluk penghuni alam semesta ini. 

1. Beberapa minggu misalnya antara 4 s/d 12 minggu sebelumnya, kita dapat menyaksikan peristiwa spektakuler, di mana terjadi eksodus besar-besaran oleh masyarakat “halus” dari arah mata angin tertentu menuju ke satu arah yang lain. Misalnya dari arah selatan ke arah utara. Disebut masyarakat karena mereka hidup berkelompok, juga membuat suatu koloni yang saling berinteraksi di antaranya. Masyarakat “halus” itu rupanya sudah merasakan suhu panas yang terpancar dari pusat gempa (episentrum). Walaupun gempa belum terjadi, namun energi tektonik yang tertahan dan terakumulasi di dalam lapisan kulit bumi dalam sekian lama waktunya akan menimbulkan spleteran energi yang terasa panas dan membuat badan terasa gerah sekali. Panas itulah yang membuat mereka tidak betah/kuat lalu “mengungsi” menjauhi pusat-pusat panas calon episentrum tersebut. Hal ini pernah terjadi 3 bulan sebelum gempa Jogja. Dan 2 bulan sebelum gempa Bengkulu akhir tahun 2007 lalu. 
2. Perilaku binatang yang tidak wajar alias keluar dari pakem kebiasaannya. Misalnya kucing, anjing, mencari tempat-tempat yang dingin untuk berteduh/tidur. Biasanya kucing dan anjing betah di tempat-tempat yang hangat dan panas. Kicau burung emprit gantil yang semakin intensif terdengar di malam hari, padahal biasanya emprit gantil berkicau di pagi, siang, dan sore hari. 
3. Hewan dan binatang melata, binatang yang hidup di dalam rongga tanah keluar berkeliaran pada waktu-waktu diluar kebiasaannya, berkeliaran ke tempat-tempat yang tidak biasa disambangi atau menjadi habitat hidupnya.
PROSES PEMBENTUKAN TANAH DAN CIRI-CIRI TANAH
Proses Pembentukan Tanah
ž Proses pembentukan tanah diawali dari pelapukan batuan, baik pelapukan fisik maupun pelapukan kimia. Dari proses pelapukan ini, batuan akan menjadi lunak dan berubah komposisinya. Pada tahap ini batuan yang lapuk belum dikatakan sebagai tanah, tetapi sebagai bahan tanah (regolith) karena masih menunjukkan struktur batuan induk. Proses pelapukan terus berlangsung hingga akhirnya bahan induk tanah berubah menjadi tanah. proses pelapukan ini menjadi awal terbentuknya tanah. Sehingga faktor yang mendorong pelapukan juga berperan dalam pembentukan tanah.
Faktor terbentuknya tanah 
      a. Iklim
     Unsur-unsur iklim yang memengaruhi proses pembentukan tanah terutama unsur suhu dan curah hujan.
b. Organisme (Vegetasi, Jasad Renik/Mikroorganisme)
1) Membantu proses pelapukan baik pelapukan organik maupun pelapukan kimiawi. Pelapukan organik adalah pelapukan yang dilakukan oleh makhluk hidup (hewan dan tumbuhan), sedangkan pelapukan kimiawi terjadi oleh proses kimia seperti batu kapur yang larut oleh air.
2) Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan menghasilkan dan menyisakan daun-daunan dan ranting-ranting yang menumpuk di permukaan tanah. Daun dan ranting itu akan membusuk dengan bantuan jasad renik/mikroorganisme yang ada di dalam tanah.
c. Bahan Induk
     Bahan induk terdiri atas batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen (endapan), dan batuan metamorf. Batuan induk itu akan hancur menjadi bahan induk, kemudian akan mengalami pelapukan dan menjadi tanah.
  Ciri-ciri tanah